PSMTI Bali Gelar Penutupan Arisan III
Halaman 1 dari 1
PSMTI Bali Gelar Penutupan Arisan III
PAGUYUBAN Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Bali menggelar arisan penutupan arisan periode III di Hotel Nikki Denpasar, Kamis (5/7) hari ini. Ketua panitia arisan PSMTI Bali, Nyoman Jaya Kusuma mengungkapkan kegiatan bertema ”Satu Dasawarsa Bersama PMTI Bali” ini diikuti oleh 475 peserta arisan bersama keluarga. “Ini penutupan arisan III dan memasuki arisan periode IV. Kali ini cukup istimewa karena bertepatan dengan 10 tahun PSMTI Bali,” ujar Jaya Kusuma, Rabu (4/7). Menurut Jaya Kusuma, kegiatan ini juga akan diisi dengan berbagai atraksi hiburan yang ditampilkan oleh keluarga besar PMTI Bali, baik anak-anak, remaja maupun ibu-ibu. Selain itu panitia juga menyediakan angpao untuk anak-anak dan remaja sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang atas kreativitas mereka menghibur peserta. ”Walau jumlahnya sedikit, yang penting, kebersamaannya,” ujar Jaya Kusuma. Sementara itu Ketua PSMTI Bali Hendra A. Wasita mengatakan, arisan ini merupakan ajang untuk mempererat persaudaraan di kalangan warga Bali yang bersuku Tionghoa. Sesuai dengan AD/ART organisasi, PSMTI berfungsi antara lain sebagai wadah penyerap dan penyalur aspirasi anggota, sekaligus sebagai wadah komunikasi antar anggota. ”Kita kumpul di sini saling berbagi pengalaman antar sesama anggota PSMTI. Kami tekankan tak ada kewajiban tertentu bagi anggota. Mereka bebas bergabung,” ujar Hendra. Dikatakan, yang memiliki kewajiban tentu saja para pengurus yang dengan tulus mengabdi untuk organisasi. Secara tegas Hendra menegaskan bahwa tidak boleh ada seorangpun yang mencari keuntungan dari organisasi. ”Walaupun selama ini belum pernah ada korupsi di PSMTI, namun saya terus menekankan hal ini. Pengurus harus prudent dan trustable. Kita menjaga betul itu agar dipercaya oleh anggota. Jadi siapapun jadi pengurus harus tulus,” ujar Hendra. Dia menjelaskan, peserta arisan dari waktu ke waktu terus bertambah. Pada periode I berjumlah 325 peserta, periode II 390 perserta dan periode III yang berakhir hari ini berjumlah 475 orang. ”Dengan melihat trend peningkatan peserta arisan ini berarti ada azas manfaatnya. Kami berharap ke depan, jumlah peserta makin bertambah sehingga lebih banyak mereka yang tak mampu yang bisa dibantu oleh organisasi dan lebih banyak aksi sosial yang dilakukan,” ujar Hendra. Arisan PSMTI Bali ini memiliki nominal Rp 1 juta yang kemudian dihimpun untuk didepositokan. Bunga deposito inilah yang dipakai untuk kegiatan organisasi, terutama untuk membantu masyarakat kurang mampu. Hendra juga menegaskan, PSMTI Bali untuk sementara lebih fokus membantu sesama suku Tionghoa di Bali. ”Jalan pikirannya sederhana, kita ingin matangkan dulu rumah tangga kita sendiri, baru membantu orang lain. Masih banyak lho, orang Tionghoa yang berkekurangan,” ujarnya. Hendra juga menceritakan satu keluarga warga Tionghoa di Denpasar yang kondisi rumahnya sangat memprihatinkan. PSMTI Bali lalu mengulurkan tangan membantu yang bersangkutan dengan mendirikan rumah permanen non finishing sesuai kemampuan organisasi. Pada kesempatan lain PSMTI juga membantu warga Tionghoa yang usahanya sangat pesat namun terkendala peralatan. ”Ya kita bantu peralatannya, separuh hibah, separuhnya lagi dicicil. Jadi kita memberi kail, bukan ikan,” jelasnya. Tak Semua Berkecukupan Di bagian lain Hendra juga mengatakan ingin meluruskan persepsi di masyarakat dan penyelenggara pemerintahan, yang melihat seolah-olah seluruh warga Tionghoa berkecukupan. Dengan anggapan ini, pemerintah tidak pernah memberi bantuan sosial kepada warga Tionghoa. Menurutnya, anggapan itu tak sepenuhnya benar, karena banyak juga warga Bali suku Tionghoa yang berkekurangan. ”Kami sih tidak menuntut, hanya ingin meluruskan pemahaman tersebut. Kami ini warga Indonesia, warga Bali yang bersuku Tionghoa,” jelas Hendra. Dia menambahkan, bukan berarti PSMTI Bali tidak peduli pada suku lain di Bali, karena sebelumnya banyak sekali kegiatan PSMTI yang sasarannya kepada masyarakat di luar suku Tionghoa. Antara lain pengobatan gratis keliling Bali yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu. Juga yang rutin dilaksanakan PSMTI Bali adalah aksi sosial donor darah. ”Sekarang tidak ada lagi diskriminasi. Kita semua, dari suku manapun asalnya, tetap merupakan orang Bali, orang Indonesia,” tandas pria murah senyum ini. |
T O N Y- Administrator
-
Posts : 53
Join date : 27.08.12
Location : Denpasar
Warning Level :
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Fri Oct 05, 2012 7:34 pm by Veyscha
» [Cerita] Nabrak Burung
Thu Sep 27, 2012 4:50 am by T O N Y
» :p
Sat Sep 15, 2012 1:56 pm by T O N Y
» [Kata Bijak] Ada 5 Tutur Bijak
Sat Sep 15, 2012 1:27 pm by T O N Y
» [Cerpen Lucu] Dikutuk jadi BATU
Sat Sep 15, 2012 1:11 pm by T O N Y
» [Ask] Mohon bagi tips dunks... Buad menindak lanjuti orang PHP.. :D Onegaisimasu
Sat Sep 15, 2012 4:23 am by T O N Y
» [Invitation] Join US to Bon Odori 盆踊り Festival at Ayana
Fri Sep 14, 2012 2:17 pm by HayHay
» [Turotial Register]
Thu Sep 13, 2012 12:01 pm by T O N Y
» [Tips] Format Perkenalan
Thu Sep 13, 2012 4:04 am by T O N Y